Newman Pearsons International menyampaikan laporan terkait proyeksi ekonomi serta sektor properti di Indonesia tahun 2025.
Dalam data itu, dipaparkan terkait pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter, tingkat pengangguran, investasi, hingga prospek properti hunian dan perkantoran. Berikut rinciannya.
Kondisi Makroekonomi
Pertumbuhan PDB Indonesia diproyeksikan stabil pada kisaran 5,0-5,1%, didukung oleh konsumsi domestik dan investasi yang kuat. Inflasi diperkirakan meningkat moderat menjadi 3,07%, sementara defisit fiskal tetap terkendali dalam ambang batas 3%.
Utang pemerintah stabil pada angka 39,5-39,6% PDB, sehingga memastikan keberlanjutan fiskal. Namun, risiko eksternal seperti ketidakpastian ekonomi global dan gangguan rantai pasokan memerlukan pemantauan ketat.
Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi
Pertumbuhan PDB diperkirakan stabil pada 5,0-5,1%, didorong oleh konsumsi domestik yang kuat (55% dari PDB) dan investasi. Proyek infrastruktur dan keyakinan sektor swasta semakin mendukung ketahanan ekonomi.
Inflasi dan Kebijakan Moneter
Inflasi akan meningkat secara bertahap hingga mencapai 3,07% pada tahun 2027, didorong oleh tekanan permintaan dan pertumbuhan upah. Bank sentral akan mempertahankan sikap akomodatif, meskipun volatilitas harga komoditas global tetap menjadi risiko.
Kesehatan Fiskal dan Manajemen Utang
Defisit fiskal tetap berada dalam ambang batas 3%, dengan belanja difokuskan pada infrastruktur dan program sosial. Utang pemerintah tetap stabil pada angka 39,5- 39,6% PDB, sehingga memastikan keberlanjutan fiskal jangka panjang.
Kondisi Mikroekonomi
Tingkat pengangguran diperkirakan turun menjadi 4,95%, dengan partisipasi angkatan kerja meningkat menjadi 71,1%, yang mencerminkan menguatnya pasar kerja.
Namun, pengangguran kaum muda masih tinggi di angka 16,4%, yang menyoroti perlunya kebijakan penciptaan lapangan kerja yang lebih baik. Sentimen investasi tetap positif, dengan proyeksi arus masuk modal mencapai Rp153,23 triliun, didorong oleh upaya pemerintah untuk memperbaiki iklim usaha dan menarik investasi asing.
Prospek Pasar Tenaga Kerja
Pengangguran diperkirakan turun menjadi 4,95% pada tahun 2027, dengan pertumbuhan di sektorsektor seperti manufaktur, ekonomi digital, dan jasa.
Partisipasi angkatan kerja akan meningkat menjadi 71,1%, didorong oleh ekspansi ekonomi dan lebih banyak partisipasi angkatan kerja perempuan.
Tingkat Pengangguran Kaum Muda
Pengangguran di kalangan muda masih tinggi, yakni 16,4%, karena ketidaksesuaian keterampilan dan terbatasnya pendidikan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengembangan keterampilan dan insentif bisnis untuk merekrut pekerja muda.
Pertumbuhan Investasi
Investasi diproyeksikan mencapai Rp153,23 triliun pada tahun 2027, didorong oleh peningkatan kepercayaan bisnis dan upaya pemerintah. Sektor utama meliputi energi terbarukan, infrastruktur digital, dan manufaktur berteknologi tinggi.
Tren Sektor Properti
Pertumbuhan harga properti residensial diperkirakan melambat menjadi 1,23% karena penyesuaian pascapandemi dan peningkatan pasokan, sementara penjualan akan meningkat signifikan, didukung oleh insentif kredit dan pertumbuhan upah.
Permintaan properti komersial akan mencapai 22,4%, didorong oleh pemulihan sektor bisnis, dan hunian kantor akan membaik dari 72,9% pada tahun 2024 menjadi 75,63% pada tahun 2027, meskipun masih di bawah tingkat sebelum pandemi.
Prospek Properti Hunian
Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) diperkirakan melambat menjadi 1,23% pada tahun 2027, dengan permintaan yang stabil didorong oleh urbanisasi dan perubahan gaya hidup.
Pertumbuhan penjualan akan naik sebesar 63,81%, didukung oleh insentif kredit, upah yang stabil, dan program pemerintah.
Prospek Properti Komersial
Permintaan properti komersial akan meningkat sebesar 22,40% pada tahun 2027, didorong oleh pemulihan bisnis dan investasi dalam pengembangan penggunaan campuran, terutama di area perkotaan utama.
Prospek Properti Perkantoran
Tingkat hunian kantor diperkirakan akan meningkat menjadi 75,63% pada tahun 2027, meskipun tren kerja hibrida sedang berlangsung. Perekonomian Indonesia tetap stabil tetapi menghadapi inflasi dan ketidakpastian global, sehingga memerlukan manajemen kebijakan yang cermat. (*)
Sumber: Navigasi Kondisi Ekonomi dan Properti di Indonesia Tahun 2025